header coretan ibu kiya

Why Secretary Kim 2

2 komentar
Why Secretary Kim
Why Secretary Kim 2

Judul Buku : Why Secretary Kim 2
Penulis : Jeong Gyeong Yun
Penerjemah : Hyacinta Louisa
Penerbit Buku Asli : Gahabooks, Korea
Penerbit Buku Terjemahan : Haru Media
Tahun Terbit : 2018
Tempat Terbit : Jawa Barat
Tebal Buku : 464 hlm.
ISBN : 978-602-51860-9-7

***

“Ibu. Ayah. Ibu dan Ayah pasti sudah tahu kan, sepuluh menit yang lalu adalah jam lima sore. Gara-gara Ayah datang terlambat, sekarang kita semua akan terlambat. Sekarang Ayah dan Ibu sudah berganti pakaian, kan?”

“I-iya. Taeyang, ibu sudah selesai berganti pakaian. Ibu dan ayah akan segera selesai, jadi kau tunggu di bawah saja.”

“Tidak. Aku akan menunggu dan turun bersama dengan Ayah dan Ibu.”

“Ayah belum selesai bersiap-siap. Turunlah duluan dan tunggu sebentar, ya? Taeyang anak yang baik, kan?”

Di balik pintu kayu, terdengar suara Taeyang yang mengembuskan napas panjang dengan kesal. Kemudian, ia berkata dengan nada tajam.

“Ayah pernah berkata bahwa seorang pria yang akan menjadi orang besar harus tahu bagaimana menghargai waktunya. Tapi, kenapa Ayah selalu bergerak dengan lamban? Aku tidak pernah satu kali pun terlambat berangkat ke sekolah, tapi Ayah sudah beberapa kali ini terlambat datang di waktu yang Ayah janjikan, kan. Datang terlambat di waktu yang sudah dijanjikan itu hal yang buruk.”


Selama beberapa saat Youngjun membuka dan menutup mulutnya dengan kesal, lalu dengan nada tidak percaya ia mulai berteriak marah.

“Sikap Lee Taeyang itu didapatnya dari mana, sih? Kenapa dia sangat menyebalkan seperti itu? Meski dia putra kita, bukankah dia sangat menyebalkan?”

Wakakaaa … kira-kira sikap Taeyang ini menurun dari siapa ya? Pecinta drama What's Wrong with Secretary Kim sudah pasti tahu jawabannya kan?

Halohaaa … ibu Kiya balik lagi dengan resensi buku. Kali ini mau mengulas novel Why Secretary Kim 2, seperti janji Ibu Kiya sebelumnya.

***

Resensi buku
Novel Terjemahan

Di buku kedua ini, kita akan berkelana ke masa kecil Miso, Youngjun, dan Seongyeon. Beberapa peristiwa tak terduga membuat ingatan Miso dan Seongyeon kembali sepenuhnya.

Youngjun? Jangan ditanya. Sejak awal dia tak pernah lupa dengan trauma masa kecilnya. Namun, ia memilih menyimpan sakitnya sendiri demi melindungi orang-orang yang dia cintai. Hiks …. Meleleh habis, ikutan mewek membayangkan betapa menderitanya Youngjun selama bertahun-tahun.

Bayangkan, anak usia 9 tahun, mengalami penculikan, dan melihat peristiwa menakutkan. Saat dia butuh sentuhan kasih sayang dari orang tua dan lingkungannya, justru ia harus pura-pura hilang ingatan demi kelangsungan hidup keluarganya. Maaak, benar-benar kena tampar di novel ini. Sebagai orang tua, kita harus benar-benar aware dengan buah hati kita. Karena yang tampak kuat di luar belum tentu sesuai kenyataan dalam hatinya. 😭😭😭

Kalau ditanya, haruskah baca bukunya, meski sudah lihat dramanya? Saya sih yes, karena meski konflik dan inti cerita sama, tetapi latar dan penceritaan jauh berbeda. Lebih detail, komplit, dan banyak pesan yang tak tersampaikan dalam drama yang begitu singkat durasinya, dipaparkan secara gamblang di sini.

Selain itu, jika dalam drama fokus cerita pada tarik ulur percintaan sang bos dan sekretarisnya, dalam novel lebih pada kisah pencarian jawaban atas teka-teki masa lalu para tokoh. Jangan bayangkan ada kekonyolan Bun Bong, dan kawan-kawan. Di sini, tak ada kisah mereka yang muncul. 😆

Melalui novel ini, kita diajak menyelami perasaan anak kecil yang mengalami trauma masa lalu. Diingatkan tentang bagaimana seharusnya bersikap sebagai orang tua, serta proses menyelesaikan permasalahan yang ada tanpa melukai perasaan satu sama lainnya.

Dalam novel juga dilengkapi cerita tambahan tentang kehidupan Youngjun dan Miso setelah menikah. Hidup mereka kian berwarna dengan hadirnya Taeyang, anak lelaki yang memaksa Youngjun untuk terus berkaca karena sifat dan sikapnya bagaikan pinang dibelah dua. 😅

Bagi emak-emak yang suka mencari hiburan, novel ini saya rekomendasikan. Daripada cari kesenangan dengan baca cerita unfaedah, ikut menyebarkan berita hoax, mending kita baca novel atau buku yang bisa menjadi jalan terbukanya ilmu. Yekan?

Eh, Kok emak-emak doang? Iyes, karena novelnya sedikit vulgar jadi untuk yang masih jomlo mohon ditahan sampai waktu yang sudah diizinkan. 😉

Hahaaa … selamat membaca. ✌📚✍

___

#OneWeekOneBook
#OneDayOnePost
#komunitasonedayonepost
#ODOP_6 #Day13
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

2 komentar

  1. Wahh pengen baca aku bukunyaa.. bagus ya versi novelnya??

    BalasHapus
  2. Jadi penasaran sama.novelnya. pasti berbeda antra nonton sama baca.

    BalasHapus

Posting Komentar