header coretan ibu kiya

Allah Sayang Padaku : Allah Selalu Ada Untukku

2 komentar
Oleh Nining Purwanti

Resensi buku
Allah Selalu Ada Untukku

Judul Buku : Seri Allah Sayang Padaku - Allah Selalu Ada Untukku
Penulis : Amalia Kartika Sari
Ilustrasi & Desain : Amalia Kartika Sari
Penerbit : The Gang of Books
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 2017


Burlb :


Lihatlah di sekelilingmu, betapa banyak nikmat yang tak bisa dihitung dengan jari-jari kecilmu. Dari mana ya datangnya?

Orang tua dan keluarga yang sayang padamu,
bumi yang luas,
laut yang dalam, dan langit yang berhias gemerlap bintang.
Siapa ya yang menciptakan dan mengatur semuanya?

Siapa Yang Mengabulkan doamu?
Siapa Yang Mengetahui setiap perasaanmu?
Siapa Yang selalu ada untukmu,
menjaga, memelihara, melihatmu setiap waktu di mana pun kamu berada?

Hanya Allah, Rabb yang satu,
tak ada yang lain yang mampu melakukan semua itu.

***

Suatu malam, selepas bermain, Kiya dan kakaknya mau ke kamar mandi untuk mencuci tangan. Si kakak memanggil ibunya untuk ditemani. Tiba-tiba Kiya nyeletuk, “Nggak papa Kak Dewi, sama Kiya aja. Nggak usah takut. Kan ada Allah yang selalu jagain kita.”

Ibu pun cuma bisa melongo sambil berucap syukur dalam hati. 😇

Lain waktu, Kiya sedang sakit, mendadak badan panas dan lemas. Di saat ibu sedih, sambil menemani dia tiduran. “Ibuk. Ibuk jangan sedih. Kan ada Allah yang menyembuhkan. Iya kan, Buk? Kalau Kiya atau ibu atau siapa-siapa sakit, Allah yang menyembuhkan.”

“Iya sayang, Kiya tahu dari mana?”

“Kan ibu yang cerita di buku itu. Masak lupa sih, Buk.”

Bukannya ibu yang menenangkan, justru dia yang memberi penghiburan. MasyaAllah.

Itu hanya sepenggal kisah mengenai nilai-nilai positif yang kami dapatkan dari buku ini.

Lagi-lagi saya dibuat jatuh hati oleh buku pengenalan ketuhanan karya Mbak Amalia. Masih satu seri dari buku sebelumnya, buku yang kedua diberi judul, Allah Sayang Padaku : Allah Selalu Ada Untukku.

Jika buku pertama mengajak anak mengenal Allah melalui apa yang tercipta di tubuhnya, dalam buku kedua ini anak diajak mengenal Allah melalui keberadaan-Nya.

Allah Selalu Ada Untukku
Ilustrasi penuh warna

Dengan membaca atau dibacakan buku ini, secara tidak sadar kita telah menanamkan kesadaran pada anak, bahwa Yang Maha Segalanya itu Allah semata.

Dialah Yang Maha Melindungi, Maha Memberi, Maha Menyembuhkan, Maha Mengabulkan. Dialah satu-satunya tempat kita memohon pertolongan, tempat kita meminta segala hal, tempat kita mengadu, tempat kita bergantung.

Resensi buku
Bahasa sederhana, mudah dipahami.

Bahasa yang digunakan dalam buku ini sangat sederhana sehingga mudah diterima dan dipahami oleh anak. Ilustrasinya menarik, penuh warna. Isinya lebih padat dari buku seri sebelumnya.

Kelebihan lainnya, selalu disisipkan ayat-ayat Alquran di setiap halamannya, sehingga anak tak hanya belajar dari cerita yang mirip dengan kesehariannya, tetapi juga memahami surat cinta dari-Nya dengan cara yang mudah dimengerti.

Selain itu, di bagian tertentu akan muncul pertanyaan interaktif, sehingga kegiatan membaca terasa lebih hidup sekaligus menggali pemahaman anak mengenai apa yang telah ia baca atau ia dengar.

Satu-satunya kelemahan buku ini menurut Ibu Kiya terletak pada warna covernya. Jika buku pertama menggunakan warna kuning, buku kedua ini berwana hitam. Sedikit mengurangi kesan ceria seperti buku anak pada umumnya.

Begitu pula warna latar dalam beberapa bagian isi, lebih condong ke warna tua. Namun, bagi saya sama sekali tidak mengurangi nilai plus buku ini.

Buku ini sangat layak dan wajib dibacakan untuk anak-anak sejak dini. Karena mereka berhak mengenal Tuhannya dengan cara yang mudah dipahami dan indah untuk untuk diingat. Bukan tentang konsep surga dan neraka, tetapi dengan cara sederhana yang mudah diterima dengan cara pandang anak yang masih 'istimewa’.

Selamat membaca. 📚✍

___

#komunitasonedayonepost
#ODOP_6
#Day21
Nining Purwanti
Selamat datang di blog Ibu Kiya. Ibu pembelajar yang suka baca, kulineran, jalan-jalan, dan nonton drama Korea. Selamat menikmati kumpulan coretan ibu Kiya, semoga ada manfaat yang didapat ya. ��

Related Posts

2 komentar

  1. Saya tdk pernah puas membaca Elena.. selalu menggetarkan hati berurai air mata krn perjuangan hijrahnya Elena dan kesabarannya.. banyak ilmu yg di dapat..jazakillah khoir..

    BalasHapus

Posting Komentar